contoh pertanyaan positif dan normatif

pertanyaan positif :

  1. faktor apa saja yang mendorong perusahaan mengungkapkan informasi tambahan (discloseure) secara sukarela?
  2. dalam kondisi apa menajemen perusahaan terjadi dalam perusahaan?
  3. adakah hubungan antara rasio keuangan dengan harga saham?

pertanyaan Normatif :

  1. elemen-elemen apa sajakah yang harus dilaporkan dalam seperangkat statement keuangan?
  2. apakah pengertian laba untuk tujuan pelaporan keuangan?
  3. dapatkah bunga utang pendanaan pembangunan gedung dikapitalisasi?

CVCOVEyU4AA9ygw

Teori akuntansi menjadi landasan masalah

Teori akuntansi merupakan bagian penting dari praktik. pemahamannya oleh praktisi dan penyusunan standar akan sangat mendorong pengembangan serta perbaikan menuju praktik yang sehat. teori akuntansi menjadi landasan untuk memecahkan masalah-masalah akuntansi secara beralasan atau bernalar yang secara etis dan ilmiah dapat mempertanggungjawabkan.

IAI Dukung Kebijakan Pemerintah terkait Revaluasi

Untitled-1Dewan Standar Akuntansi Keuangan (DSAK) Ikatan Akuntan Indonesia (IAI) telah mengeluarkan PSAK 16: Aset Tetap sejak proses konvergensi IFRS (International Financial Reporting Standars) tahap I pada 2012 lalu, sebagai panduan bagi entitas yang ingin melakukan revaluasi aset di Indonesia. Namun ada keengganan dari entitas untuk merevaluasi aset secara akuntansi karena khawatir  harus membayar mahal biaya penilai publik atau takut implikasi pajaknya.

Pemerintah melalui PMK 191/PMK.010/2015 tentang Penilaian Kembali Aktiva Tetap untuk Tujuan Perpajakan bagi Permohonan yang Diajukan Pada Tahun 2015 dan Tahun 2016, memberikan keringanan tarif pajak bagi perusahaan yang melakukan revaluasi aset pada tahun 2015 dan 2016. Khusus untuk tahun 2015 dan 2016, wajib pajak (WP) dapat menikmati tarif khusus 3% jika WP telah memperoleh penetapan penilaian kembali aktiva tetap dan melunasi pajaknya sampai 31 Desember 2015, 4% untuk pelunasan dari 1 Januari sampai 30 Juni 2016, dan 6% untuk pelunasan hingga 31 Desember 2016.

Terkait dengan terbitnya PMK 191 Tahun 2015, Dewan Pengurus Nasional (DPN) IAI memberikan klarifikasi bahwa revaluasi aset berdasarkan perpajakan harus dibedakan dengan revaluasi berdasarkan akuntansi. Anggota DPN IAI, Rosita Uli Sinaga mengatakan, apabila suatu perusahaan ingin melakukan revaluasi berdasarkan perpajakan saja diperbolehkan atau melakukan revaluasi baik secara perpajakan dan secara akuntansi. Jika suatu perusahaan akan melakukan revaluasi untuk tujuan perpajakan harus mengikuti ketentuan perpajakan, sedangkan revaluasi untuk tujuan akuntansi harus mengikuti Standar Akuntansi Keuangan yang berlaku, yaitu PSAK 16: Aset Tetap.

Terdapat beberapa perbedaan perlakuan revaluasi secara pajak dan akuntansi. Dari pandangan perpajakan, revaluasi hanya dilakukan pada suatu titik tertentu dan diperbolehkan melakukan revaluasi lagi untuk jangka 5 tahun kedepan. Revaluasi dapat dilakukan untuk aset tertentu yang dimiliki perusahaan. Sedangkan PSAK 16 mengatur bahwa apabila perusahaan memilih model revaluasi aset tetap maka perubahan kebijakan aktiva tersebut harus dilakukan secara konsisten. Revaluasi harus dilakukan secara reguler dan harus dilakukan untuk seluruh aset dalam kelompok yang sama.

 

 

Tujuan dan Komponen Laporan Keuangan

Tujuan Laporan Keuangan

laporan keuangan

Tujuan laporan keuangan untuk tujuan umum adalah memberikan informasi tentang posisi keuangan, kinerja dan arus kas perusahaan yang bermanfaat bagi sebagian besar kalangan pengguna laporan dalam rangka membuat keputusan – keputusan ekonomi serta menunjukkan pertanggungjawaban (stewardship) manajemen atas pengguna sumber-sumber daya yang dipercayakan kepada mereka. Dalam rangka mencapai tujuan tersebut, suatu laporan keuangan menyajikan informasi mengenai perusahaan yang meliputi:

a). aktiva

b). kewajiban

c) .ekuitas

d). pendapatan dan beban termasuk keuantungan dan kerugian; dan

e). arus kas

Komponen Laporan Keuangan

Laporan keuangan yang lengkap terdirid ari komponen-komponen berikut ini :

a). neraca

b). laporan laba-rugi

c). laporan perubahan ekuitas,

d). laporan arus kas, dan

e). catatan atas laporan keuangan

Informasi tersebut diatas beserta informasi lainnya yang terdapat dalam catatan atas laporan keuangan membantu pengguna laporan dalam memprediksi arus kas pada masa depan khususnya dalam hal waktu dan kepastian diperolehnya kas dan setara kas.